top of page

Dua Ormas Pemuda di Jatim Beri Apresiasi Nyata ke Gubernur Khofifah dalam Perangi Covid 19


Sekretaris Barisan Muda Kosgoro 1957 (BMK) Jatim, Beni Kanggur. (kiri) saat bersama Ketua Baladhika Karya Jatim, Sumardi (kanan)


Koordinatberita.com| SURABAYA~ Pandemi Covid-19 (Corona) yang tak kunjung tuntas meski sudah diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah di Jawa Timur, mulai memantik reaksi berbagai kalangan. Kali ini giliran Baladhika Karya dan Barisan Muda Kosgoro 1957 Jatim, akan pasang badan sebagai pagarbetis untuk mendukung kebijakan Gubernur Jatim Khofifah tersebut.


Menurut Ketua Baladhika Karya Jatim, Sumardi, kabupaten/kota di Jawa Timur harusnya satu komando untuk menuntaskan penyebaran virus asal Wuhan tersebut. "Semua lapisan mayarakat harusnya juga all out mendukung pemerintah. Semua harus satu persepsi agar Corona cepat menghilang," ujarnya melalui tulisnya Whatsappnya, Sabtu (16/5/2020).



Seperti diketahui, penerapan PSBB di berbagai kota terutama di Surabaya dianggap gagal karena penyebaran Corona di kota ini masih tinggi. Sejumlah wakil rakyat menyebut Surabaya gagal karena belum punya roadmap yang jelas.

Kedua organisasi pemuda itu siap mengerahkan sumber daya manusia (SDM) yang tersebar di seluruh Kab/kota untuk ikut terlibat dalam penanganan pandemi Covid-19).


"Selama ini kami hanya menggelar bakti sosial, bagi-bagi sembako, masker dan hand sanitizier," tulis Sumardi yang juga wakil ketua KNPI Jatim tersebut.


Ungkapan senada disampaikan Sekretaris Barisan Muda Kosgoro 1957 (BMK) Jatim, Beni Kanggur. "SDM kami masih muda dan kuat, kam siap ditugaskan di sektor manapun," ujarnya.


Dia kemudian mencontohkan PSBB di tiga kabupaten/kota yang berimbas pada pengadaan dapur umum untuk membantu kebutuhan makanan masyarakat terdampak. Kedua ormas pemuda itu menyatakan siap ikut bergabung di dapur umum bila ditugaskan.


Mereka juga siap menerima tugas untuk mendukung kelancarana pelaksaan PSBB, meski belakangan ini berbagai kalangan belakangan sudah mulai meragukan keefektifannya. Padahal kebijakan ini dinilai paling bisa dilaksanakan agar virus Corona tidak menyeberang ke mana-mana.

Menurut Beni, penerapan PSBB menjadikan jumlah orang terpapar Corona semakin berkurang dan proses penyembuhan orang yang positif menjadi lebih maksimal. Jumlah kasus Corona diyakini akan berkurang kalau ada peran aktif pemerintah kab/kota selaku pelaksana operasional.


Berdasarkan data yang dimilikinya, jumlah kasus Corona di Jatim pada 14 Mei masih di angka 1.858 dan pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 1.354. Pasien dalam pengawasan 4.509 orang, sebanyak 2.037 orang masih dalam pengawasan, meninggal dunia 435 orang dan orang dalam pantauan sebanyak 4.236 orang.

Baladhika Karya Jatim mengaku baru tergerak untuk terlibat langsung belakangan ini, karena sejak awal mengira kasus Corona tak akan lama.


"Tapi ternyata sampai sekarang kita bahkan tidak tahu sampai kapan kondisi seperti ini akan berlangsung. Makanya Kami ingin pemkot/pemkab lebih tegas, agara masyarakatnya mematuhi aturan yang sudah dibuat,” tegasnya.@_Oirul

56 tampilan
Single Post: Blog_Single_Post_Widget
Recent Posts
Kami Arsip
bottom of page