top of page

Eks Napi Intervensi Proses Pilrek UIN, AMPK Lapor ke Ombudsman RI, DPR RI & MA RI


Koordinatberita.com| PALEMBANG~ Puluhan Mahasiswa dan Alumni UIN Raden Fatah yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus melakukan aksi di depan gedung Rektorat UIN Raden Fatah Palembang/Rabu 05 Agustus 2020.


Mereka memprotes hasil pemilihan (Pilrek) UIN raden Fatah Palembang yang diduga diatur oleh eks Napi yang memiliki jaringan yang kuat di Kementerian Agama RI. selain itu, mereka juga menuntut seluruh guru besar temasuk yang ada di UIN Raden Fatah Palembang untuk prihatin dengan kondisi yang terjadi di UIN Raden Fatah.


Koordinator aksi, Joko Susanto kepada media mengatakan, tidak seharusnya, pihak luar kampus mengintervensi dunia akademik karena tidak sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang perguruan tinggi.


' kita juga nanti akan melaporkan adanya dugaan maladministrasi ini ke Ombudsman RI, komisi 8 DPR RI, dan Mahkamah Agung RI,"Tegasnya.


Dilanjutkan joko selain adanya dugaan terjadinya praktik maladministrasi dalam proses Pilrek UIN Palembang, rektor terpilih juga memainkan isu sektarianisme yang membahayakan bagi persatuan dan kesatuan bangsa.


"Sudah selayaknya, pemilihan rektor berbasis meritokrasi dan taat aturan serta tidak berpihak dan berafiliasi kepada organisasi tertentu,"ujarnya.


Ditempat yang sama, Andi Leo yang bertindak sebagai koordinator Lapangan (korlap), mengatakan sebetulnya, isu sektarianisme ini sudah pernah disinggung oleh Sekretaris Umum MUI, namun nampaknya, sampai sekarang tidak pernah ada perubahan di dalam kementerian agama RI.


"Harus ada gelombang besar yang bisa mengalahkan kezaliman besar. Buktinya, ucapan sekelas sekretaris MUI saja tidak berpengaruh bagi mereka. Saya berharap, semoga isu sektarianisme dan memainkan isu golongan bisa dihilangkan dan diberantas tanah air Indonesia,"Pukasnya.


Ditempat terpisah salah satu alumni UIN Raden Fatah, yang namanya tidak ingin disebutkan, beinisial (T) menanggapi aksi AMPK ini mengatakan, Mestinya Rektor terpilih memahami tantangan ke depan, dan gak mengambil keputusan hanya untuk mengakomodir kepentingan kelompok atau timnya sendiri. Krn UIN bukan milik kelompok / golongan atau ormas tp milik ummat dan

Negara!


" Soalnya kalau itu terjadi UIN sebagai lembaga akademik yang berwibawa , dimana selama ini telah menorehkan prestasi yang bisa dikatakan luar biasa karena capaian-capaian rektor sebelumnya, Ditakutkan akan mengalami kemunduran"ungkapnya.@_Pri

10 tampilan
Single Post: Blog_Single_Post_Widget
Recent Posts
Kami Arsip
bottom of page