top of page
Gambar penulisR

Sidak Menhub di 2 Tempat, Pelabuan Tanjung Perak dan Terminal Purabaya


Foto: Sidak Kapal Penumpang Tanjung Perak

Surabaya,koordinatberita.com- Lebaran sudah dalam hitungan hari, kini Menhub Budi Karya Sumadi akan memaksimalkan angkutan lebaran dengan muda transportasi kapal di Jawa Timur.

Terkait hal itu, Menteri Perhubungan (Menhub) pun memberikan 5 kapal cadangan untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat yang mudik menggunakan kapal. Hal ini disampaikan Menhub usai melakukan peninjauan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada Sabtu (9/6).

"Saya berharap dengan adanya bantuan 5 kapal ini, masyarakat yang mudik menggunakan kapal akan meningkat. Maka dari itu kita perbanyak, kita bantu dari pusat," tuturnya Budi.

Jelas Menhub hal ini dilakukan,” karena pada tahun lalu kapal yang digunakan adalah kapal cargo. Harapannya tahun ini bisa lebih memberikan sarana kapal yang lebih baik bagi masyarakat, selain itu juga tahun lalu yang digunakan penumpang adalah kapal cargo, sekarang yang digunakan adalah kapal penumpang. Kita juga berikan kapal cadangan yang merupakan kapal latih dari sekolah-sekolah yang dinaungi oleh Kementerian Perhubungan. Kapal tersebut juga akan ditempatkan secara khusus di berbagai lokasi," imbuh Menhub.

Detelnya, Menhub menjelaskan akan menyediakan 5 kapal yang terdiri dari kapal latih, kapal patroli, dan kapal navigasi. Hal ini juga bertujuan untuk memantau dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Kami telah menyiapkan 5 kapal cadangan yang terdiri dari 2 kapal latih, 2 kapal patroli, dan 1 kapal navigasi. Kita siapkan untuk memantau dan membantu masyarakat berpindah dari satu tempat ke tempat lain," urai Menhub.

Dan tak hanya itu, Menhub juga meminta kepada Dirjen Perhubungan Laut untuk secara intensif menyediakan sarana yang baik bagi masyarakat terutama pada kawasan Pulau Madura dan sekitarnya yang cakupannya cukup luas.

"Saya teliti Pulau Madura memiliki seribu pulau seperti Jakarta. Saya harap Direktur Jenderal Perhubungan Laut dan Dinas Perhubungan secara intensif menyediakan sarana yang baik. Mengenai kapal angkutan dari Jawa Timur, Surabaya menuju Masalembo,” akunya Menhub, memang memiliki resiko yang cukup besar.

Namun harapannya tahun ini bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu.

"Mengenai kapal angkutan dari Jawa Timur, Surabaya ke Masalembo itu memang resiko. Tahun lalu cukup bermasalah, tahun ini kita ingin dan harus tidak ada masalah. Pesan saya untuk nakhoda harus tetap tertib jangan sampai melampaui batas kapasitas," ujar Menhub.

Mengakhiri peninjauan, Menhub menjelaskan ada 100 kapal sudah standby di Pelabuhan Tanjung Perak dan 6 kapal yang sudah jalan melayani banyaknya jumlah pemudik dari Tanjung Perak.

Foto: Sidak Penumpang GNS Tanjung Perak

"Total pemudik yang menggunakan mudik gratis sebanyak 14 ribu. Pemudik yang berangkat dari Tanjung Perak sebanyak 8.400 orang dan sisanya berangkat dari Semarang. Total seluruh pemudik yang dari dan ke Surabaya sebanyak 21 ribu dan sudah keluar Surabaya 4.800. Saat ini pun 100 kapal sudah standby di Tanjung Perak dan 6 kapal standby,"

Selain itu, turut mendampingi peninjauan adalah Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus H Purnomo, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Amiruddin, dan Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Herwanto.

Sidak Terminal Purabaya

Foto: Sidak Ban Roda Angkutan di Terminal Prabaya Sidoarjo

Tak hanya itu, Terminal Purabaya ( Bungurasih ), Sidiarjo, juga Untuk upaya Sidak Kementerian Perhubungan dalam memastikan keselamatan pemudik yang menggunakan bus salah satunya adalah bus yang telah dilakukan rampcheck. Saat peninjauan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Terminal Purabaya, Sabtu (9/6) sebanyak 75 persen bus sudah laik jalan.

"Rampcheck adalah melakukan cek ulang kondisi kendaraan. Di Terminal Purabaya ini bus yang laik jalan sudah 75 persen namun 25 persen-nya lagi harus terus diawasi dan jangan dipakai untuk mengangkut penumpang," tegas Menhub.

Juga menghimbau bahwa seluruh angkutan moda jalan harus dilakukan rampcheck karena itu merupakan hal yang sangat penting. Pengemudi bus-nya pun harus dalam kondisi prima agar tidak membahayakan penumpang.

"Saya minta pada Kapolda, Kapolres, Dishub untuk memastikan kendaraan yang tidak laik jalan itu tidak bisa dipakai. Tidak laik itu biasanya ban-nya sudah tipis, rem tidak berfungsi dengan baik, serta klakson tidak berfungsi. Selain itu kondisi pengemudi juga penting, harus dalam kondisi prima. Makanya kita juga melakukan tes urin secara acak," jelas Menhub.

Pada kesempatan yang sama, Menhub melakukan rampcheck terhadap salah satu bus di Terminal Purabaya. Hasilnya pun menunjukkan bahwa bus tersebut belum tertera stiker rampcheck. Menhub pun meminta Polres dan Dishub untuk menindaklanjuti hal tersebut.

"Bus ini tanda laiknya tidak ada. Maka dari itu, dalam 1 hari ini saya minta Polres dan Dishub bisa menyelesaikan ini. Melakukan tambahan yang dilakukan rampcheck ditunda dulu. Kita akan melakukan pengecekan satu per satu," tutur Menhub.

Menhub juga akan menindak tegas bagi para operator yang tidak memenuhi persyaratan jalan yang ada seperti uji KIR dan melakukan rampcheck.

"Apabila mereka abai secara masif akan kita tutup. Namun bila dokumennya lengkap dan bisa diatur masih dapat kami pertimbangkan. Asal bisa memenuhi persyaratan yang berlaku," jelas Menhub.

Upaya yang dilakukan Menhub untuk mengantisipasi penumpukan penumpang yang terjadi adalah menambah armada angkutan darat.

"Kalau namanya perjalanan lebih baik tidak pergi daripada tidak selamat. Di sisi lain kita juga akan menambahkan armada bus. Pada satu sisi kita batasi jumlah penumpang dalam angkutan bus sesuai ketentuan yang berlaku namun pada sisi lain kita akan tambah armadanya jadi seimbang," tutup Menhub.@Oirul


26 tampilan
Single Post: Blog_Single_Post_Widget
Recent Posts