Depidar Jatim Lakukan Buber dan Diskusi “ Jas Merah”
- R
- 7 Jun 2018
- 2 menit membaca

Foto: Nara sumber Dr. Ir. Yudi Wibowo
Surabaya Koordinatberita.com- Dengan tapak tilas sang Proklamater Bangsa Indonesia, Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Baladhika Karya (BK) Jatim telah melakukan momen penting dalam memperingati kelahiran Bapak Bangsa.
Terkait momen yang digagas Depidar BK Jatim tepat pada bulan Suci Ramadhani dan sekaligus Buka Bersama dan Diskusi yang beritajukan “ Napak Tilas Perjuangan Soekarno dalam Merintis NKRI” di Rumah Makan Koki Kita, Jl. Letjen Sutoyo, Medaeng Sidoarjo, Rabu 6/6/2018.
Sementra apa yang di sampaikan oleh penyaji Nara sumber Dr. Ir. Yudi Wibowo Sukinto.SH.MH,” saat ini banyak yg tidak bisa memenuhi teks proklamasi yakni mengenai kekuasaan diselesaikan dalam tempo sesingkat singkatnya itu merupakan bentuk bukti KUHP dan KUH perdata masih milik belanda. Padahal sudah merdeka 73 tahun dan bung Karnoh, yang dikenal Arek Soerobyo dan waktu itu meninggalakan UUD 1945, dan Pancasila” jelasnya Yudi.
“ Dalam UUD 1945 ada pasal fakir miskin dan dan anak anak terlantar di pelihara negara dan Ini negara orang pemerintahan wanprestasi pada bung karno tidak dijalankan amanatnya beliau. Dan saya jelaskan yg diciptakan Soekarno negara hukum dan menganut TRIAS POLITICA, Eksekutif, legislatif Dan yudikatif,” paparnya nara sumber
Disalah-selah diskusi akan berakhir penyelenggara telah memutar film dokumenter terkait sejarah bangsa Indonesia yang di pimpin oleh persiden pertama Ir. Soekarno.

Foto: Depidar BK Jatim Usai Buber dan Diskusi
Dalam narasi film tersebut dialektika Soekarno mengatakan,” berikan saya 10 orang kepada saya dan jangan banyak-banyak dalam membangun Negara ini”.
Untuk menyemangati perjuangan Presiden RI pertama Ir. Soekarno, sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Jawa Timur merapatkan barisan menggelar diskusi kebangsaan di Kabupaten Sidoarjo, Rabu 6 Juni 2018.
Seperti Parindra, Gamti, BMK 57, Gusdurian, GMKI, PPSI, PPGI, Pemuda Lira, Baladhika Karya dan sejumlah ormas lainnya.
Mengenai hal tersebut, menurut Sumardi Ketu DPD Baladhika Karya Jawa Timur, sengaja mengambil tema tersebut untuk mengenang Soekarno yang mempunyai semangat perjuangan, membangkitkan pemuda di Indonesia.
Salah satunya, mengenai ideologi Pancasila. “Kita semua sebagai generasi penerus bangsa harus meluruskan kepada masyarakat. Bahwa ideologi Pancasila itu merupakan sudah menjadi dasar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” terang Sumardi, Rabu 6 Juni 2018.
“Yang juga menjadi perbedaan antar umat beragama bersatu tidak ada perbedaan satu sama lain, etnis dan suku,” katanya.
Disamping itu, Soekarno merupakan juga menjadi inisiator bangsa, mengenai persatuan dan bangsa. Untuk itu, lanjut Sumardi, sesuai dengan temanya ormas yang ada di Jawa Timur itu ingin menjalin persatuan bangsa, tidak melihat suku, etnis, budaya maupun RAS.
“Salah satunya dengan kebersamaan kita makin solid dengan melawan teroris yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. NKRI ini harus kita jaga, kalau bukan pemuda, lalu siapa untuk menjaga keutuhan bangsa dan negeri ini” ujar dia.
Secara terpisah, salah seorang Gusdurian, Zenhaq juga mengungkapkan, kegiatan yang digelar ormas se-Jawa Timur itu seperti membangkitkan gelora semangat anak muda. Terutama mengenai sejarah, sebagai generasi penerus bangsa jangan sampai melupakan sejarah.
“Sebagai generasi muda, penerus bangsa kita harus mengenalkan sejarah. Iya jas merah yaitu jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Kita sebagai generasi penerus memberikan apresiasi jasa Bung Karno,” tutur Zenhaq.
“Jadi Jas Merah ini jangan melihat itu kita seorang Gusdurian, Soekarnois, dari partai ataupun ormas lainnya. Tapi, kita sebagai generasi muda harus membawa nilai rasa pondasi nasionalisme. Mari kita jaga keutuhan NKRI ini, jangan ada perpecahan saudara dan sebagai bentuk memperat persatuan dan kesatuan. Tidak melihat suku, budaya, etnis, dan RAS di Bangsa Indonesia,” pungkasnya.(Oirul)
Comments