top of page

Ternyata Segini Harga Jual, Beras Impor Asal Vietnam-Thailand Banjiri RI

"200 Ribu Ton Beras Vietnam-Thailand Banjiri RI Usai 3 Tahun Puasa Impor"

"Beras yang tipe ini brokenya 5 persen. Mungkin di sini harganya Rp 11.000. Tapi jangan khawatir karena ini penugasan Bulog, Bulog nanti melepasnya dalam operasi pasar Rp 8.300, bisa dibayangkan harganya Rp 8.800 kita belinya kita lepasnya Rp 8.300. Kita nanti awasi, tidak kita lepas begitu, nanti tidak sampai ke masyarakat," jelasnya.
"Beras yang tipe ini brokenya 5 persen. Mungkin di sini harganya Rp 11.000. Tapi jangan khawatir karena ini penugasan Bulog, Bulog nanti melepasnya dalam operasi pasar Rp 8.300, bisa dibayangkan harganya Rp 8.800 kita belinya kita lepasnya Rp 8.300. Kita nanti awasi, tidak kita lepas begitu, nanti tidak sampai ke masyarakat," jelasnya.

KOORDINATBERITA.COM| Jakarta - Perum Bulog mendapatkan izin mengimpor beras tahun ini. Sebanyak 200 ribu ton beras bertahap sampai di Indonesia. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan beras impor ini berkualitas premium dibeli oleh perusahaan seharga Rp 8.800 per kilogram (kg). Mengingat beras ini akan dijadikan cadangan beras pemerintah (CBP), maka akan dijual ke pedagang lebih murah.


"Yang jelas nanti bisa lihat bahwa paling mahal rata-rata beras premium yang kita datangkan sampai di gudang kita costnya dari pelabuhan sampai gudang Kita itu harganya Rp 8.800 per kilogram. Nah itu harga internasional, kita mengikuti harga internasional kita beli," katanya saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (17/12) kemarin.


Sementara harga jual Bulog ke pengecer atau pedagang hanya Rp 8.300/kg dan selisih harganya akan diganti oleh pemerintah. Buwas mengatakan hal ini akan berdasarkan izin dari pemerintah.


"Beras yang tipe ini brokenya 5 persen. Mungkin di sini harganya Rp 11.000. Tapi jangan khawatir karena ini penugasan Bulog, Bulog nanti melepasnya dalam operasi pasar Rp 8.300, bisa dibayangkan harganya Rp 8.800 kita belinya kita lepasnya Rp 8.300. Kita nanti awasi, tidak kita lepas begitu, nanti tidak sampai ke masyarakat," jelasnya.


"Setelah kita minta izin dari negara untuk diubah menjadi CBP maka selisihnya akan diganti oleh negara. Jadi kita belinya Rp 8.800 dong nah itu karena ketentuannya Rp 8.300 maka ada selisih Rp 500 kan, nah Rp 500 itu akan diganti pemerintah," sambung Buwas.


Kemudian, harga beras sampai ke konsumen diharapkan paling mahal Rp 9.000/kg sampai Rp 9.500/kg.


"Di pasaran paling mahal Rp 9.000,Rp 9.300 sampai Rp 9.500 hingga ke konsumen," tuturnya.


Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan dengan adanya operasi pasar oleh Perum Bulog, ditargetkan harga beras bisa turun ke harga Rp 9.450/kg.


"Rata-rata kalau di daerah itu yaa sudah dipacking segala macam yaa Rp 9.450. Dipacking Bulog pakai karung 5kg tuh. Saya ke pasar ke mana-mana rata-rata Rp 9000 sampai Rp 9.400," ungkapnya.


200 Ribu Ton Beras Vietnam-Thailand Banjiri RI Usai 3 Tahun Puasa Impor


Pemerintah mulai memasok beras impor 200 ribu ton bulan ini. Tahap pertama sebanyak 10.000 ton sudah masuk ke Jakarta dan Banten.


Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan beras 200 ribu ton itu didatangkan dari Vietnam, Thailand, dan Pakistan. Targetnya seluruhnya bisa penuh sampai di Indonesia hingga 24 Desember 2022.


"Alhamdulillah hari ini Bulog mendapat tambahan stok Cadangan Beras Pemerintah sebanyak 10.000 ton untuk kapal impor perdana dari Vietnam yang baru tiba 5.000 ton di Tanjung Priok dan 5.000 ton di Merak dari Thailand. Dari Pakistan hanya sebagian kecil saja," katanya, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12) kemarin.

Impor beras ini dilakukan untuk pemenuhan cadangan beras pemerintah (CBP). CBP adalah persediaan beras yang dikelola oleh Pemerintah pada Perum Bulog.


CBP digunakan untuk penanggulangan keadaan darurat bencana, kemudian juga stabilisasi harga yang dilakukan dengan cara operasi pasar. Di mana menjual beras dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET).


Berdasarkan catatan Perum Bulog, dikutip Sabtu (17/12/2022) impor beras untuk CBP ini baru saja dilakukan tahun ini sajak setelah 3 tahun tidak melakukan impor. Adanya impor beras CBP dilakukan terakhir pada 2018 silam yakni sebanyak 1,77 juta ton.


Sementara tahun 2019, 2020, dan 2021 tidak ada impor beras untuk pemasok CBP. Artinya di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua ini, baru sekali akhirnya ada impor beras oleh Perum Bulog.


Kemudian, banyaknya impor beras untuk CBP memang terjadi pada 2014 hingga 2018. Secara rinci, pada 2014 Indonesia mengimpor sebanyak 274.263 ton, pada 2015 mengimpor 644.357 ton, 2016 sebanyak 543.032 ton.


Sementara di 2017 tidak ada impor. Tetapi membludak impor beras sebanyak 1.778.422 ton pada tahun 2018.


Impor Beras 2022


Adapun tahapan kedatangan impor beras dilakukan bulan ini, pertama sebanyak 5.000 ribu ton dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Bongkar muat beras impor ini dilakukan Jumat (16/12).


Sementara kedatangan dari kapal yang membawa beras tersebut sampai di pelabuhan pada Kamis (14/12) pukul 23.00 WIB. Beras tersebut untuk pemenuhan CBP di wilayah Jakarta.


Kedua juga datang di Pelabuhan Merak, Banten sebanyak 5.000 ton dari Thailand. Kedatangan yang kedua ini untuk pemenuhan CBP di wilayah Banten. Jadi total beras yang datang hari ini sebanyak 10.000 ton.


Perum Bulog mengatakan sebanyak 200 ribu ton itu akan disebar di 14 titik pelabuhan di Indonesia. Hal ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan CBP di daerah tersebut.


Titik wilayah yang dimaksud adalah Pelabuhan Malahayati dan Lhokseumawe (Aceh), Belawan (Medan), Dumai (Riau), Teluk Bayur (Padang), Boom Baru (Palembang), Panjang (Lampung), Tanjung Priok (Jakarta), Merak (Banten), Tanjung Perak (Surabaya), Tenau (Kupang), kemudian sisanya akan direalisasikan tahun depan sampai dengan sebelum panen raya.


Rencana Impor Beras 2023


Mengingat izin impor sebanyak 500 ribu ton untuk pengadaan CBP, sisa impor 300 ribu ton, ditargetkan akan membanjiri Indonesia pada awal tahun 2023. Hal ini diterangkan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas).


Ia menerangkan, untuk tahun depan beras impor itu akan didatangkan dari Myanmar, India, Thailand, Vietnam, Pakistan.


"(300 ribu ton) jadi sebagian sama dari Thailand, Vietnam, Myanmar, India dan Pakistan. Untuk 300 ribu ton itu akan datang Januari tanggal maksimal 24 Februari atau inginnya dipercepat 12 Februari sudah selesai," tandas Buwas, kemarin.@_Redaksi

8 tampilan
Single Post: Blog_Single_Post_Widget
Recent Posts
Kami Arsip
bottom of page