Tonton juga Buka Mata eps. [Apakah Data COVID-19 Pemerintah Bisa Dipercaya?] dan episode lainnya di https//www.narasi.tv atau klik link https://bit.ly/3ccoyzc
Koordinatberita.com| NASIONAL~ Sejak covid-19 atau yang disebut coronavirus mewabah ke Indonesia sejal Febuari 2020. apa benar angka pasien positif COVID-19 itu akurat seperti diumumkan pemerintah?
Pertanyaan itu, telah disampaikan oleh seorang ahli Epidemiolog Universitas Indonesia yakni Dr. Pandu Riono, MPH,Ph.D., dalam tayangan wawancaranya Narasi TV, pada tanggal 11 Apr 2020, dengan acara (Serial: Apa kata pakar).
Wawancarai Dr. Pandu Riono, MPH,Ph.D., Epidemiolog Universitas Indonesia
"Jadi banyak hal yang tidak masuk akal, yang tidak realistis (yang dikatakan/dilakukan oleh pemerintah) karena (pemerintah) tidak memahami perjalanan epidemi ini, dan itu sebenarnya sudah diberi tahu. Sudah banyak ahli memberi masukan. Saya bingung juga, kenapa pendapat para ahli ini tidak didengar,” ucapan, Dr. Pandu Riono, MPH,Ph.D., Epidemiolog Universitas Indonesia.
Dikuti dari tayangan Narasi TV yang Dipublikasikan pada tanggal 11 Apr 2020
(Serial: Apa kata pakar), dalam paparan tersebut. Para ilmuwan kesulitan mendapatkan data pasien terinfeksi corona di Indonesia. Padahal, data itu berguna untuk mereka membantu mengantisipasi penyebaran pandemi COVID-19.
Terkait kesulitan dalam mencari data, para ilmuan Epidemiolog telah memprediksin,”jika pemerintah tak secara serius menangani penyebaran wabah COVID-19, diperkirakan sebanyak 2,5 juta orang bakal terinfeksi virus,” kata Dr. Pandu, dalam siarannya, di Narasi TV.
Prediksi itu ialah hasil pemodelan yang dilakukan para ahli epidemiolog Universitas Indonesia yang ditujukan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas) akhir Maret lalu.
Berdasakan hasil pemodelan, COVID-19 sudah berada di Indonesia sejak awal Februari, satu bulan sebelum pemerintah mengumumkan kasus positif pertama pada 2 Maret 2020.
Wawancarai Pandu Riono, yakni yang juga salah seorang ahli epidemiologi yang bergabung dalam tim draf “COVID-19 Modelling Scenarios: Indonesia”.
Dari tim ilmuwan, menganalisis peningkatan pasien dengan gejala terinfeksi corona di Indonesia, termasuk juga laporan-laporan dari negara tetangga yang mengatakan bahwa warga mereka tertular virus corona setelah dari Indonesia.@_Koordinatberita.com.
Sumber: Narasi TV
