Koordinatberita.com,(Surabaya)– Beda dari biasanya, kali ini Terminal Petikemas Surabaya (TPS) ‘digeruduk’ anak-anak berambut pirang. Dengan logat mancanya, 22 siswa dari Surabaya Intercultural School (SIS) itu antusias ingin tahu tentang dunia kepelabuhanan melalui Port Tour di TPS. “One of the best field trips of the year (salah satu perjalanan lapangan terbaik tahun ini, red),” ungkap Michael, guru pendamping siswa SIS seraya menyampaikan bahwa kunjungan ke TPS ini adalah kali kedua dengan Bahasa Inggrisnya yang fasih.
Menurutnya, momen tersebut sangat dinantikan para ekspatriat cilik yang berasal dari berbagai negara manca ini. Tak urung, kedatangan para siswa bule pada, Jumat (29/3/2019) di TPS itu, disambut hangat Vice President Director PT TPS, Kenneth Law. “This is your first time visit to Sea Port, enjoy and follow the rule (ini adalah kunjungan pertama Anda ke Sea Port, nikmati dan ikuti aturannya, red),” pesannya kepada para siswa-siswi asing tersebut.
Selanjutnya, para siswa diajak berkeliling ‘dunia’ menggunakan alat peraga peta/map, mainan kapal-kapalan hingga miniatur alat bongkar muat, Reach Stacker. Ilustrasi tersebut menggambarkan pengiriman barang via laut melalui kapal yang berlayar di perairan samudera dengan membawa banyak peti kemas berisi barang-barang, menuju ke atau berangkat dari pelabuhan di TPS. Para siswa juga disuguhi gambaran tentang pelabuhan dengan memutarkan video animasi Napo. Dalam video yang diputar April, seorang pegawai dari TPS menunjukkan, pentingnya melindungi diri dari bahaya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, rompi dan sepatu safety. Siswa yang rata-rata berkewarganegaraan asing tersebut begitu antusias menyimak. Bahkan, tak jarang menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. “Bagaimana kalau ada tsunami datang di pelabuhan?” tanya Alex, siswa asal Polandia kepada Retno Tri Utami, HRD & Management Assistan Manager TPS yang turut mendampingi siswa. Mendengar itu, Retno Tri Utami, HRD & Management Assistan Manager TPS menjelaskan, gambaran umum tentang Pelabuhan kepada anak-anak tersebut. Katanya, TPS merupakan pintu gerbang pengiriman barang dari/ke dalam maupun luar negeri. “Baju yang kalian gunakan, gadget ataupun komputer dan semua kebutuhan kalian, dikirim/diterima ke/dari luar pulau dan bahkan luar negeri dengan menggunakan peti kemas yang diangkut oleh kapal, dan turun/berangkat di Terminal Petikemas Surabaya,” ulas Retno. Sementara, Legal and Commercial Manager TPS, Erika A. Palupi menyampaikan, TPS selalu terbuka menerima kunjungan dari sekolah-sekolah maupun universitas. Ia mengatakan, TPS menyambut baik dengan mengenalkan dunia kepelabuhanan kepada para generasi muda. “Karena ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap dunia pendidikan khususnya di Indonesia,” ungkapnya. Selain mendapatkan penjelasan di dalam ruangan, para siswa bule itu juga diajak berkeliling ke tower lantai 8 yang merupakan ruang kontrol terminal, sekaligus Port Tour ke terminal melihat kapal yang sedang sandar dan melihat tumpukan peti kemas, serta alat-alat bongkar muat di pelabuhan.@_Oirul/MS
