KOORDINATBERITA.COM| Jakarta -Pemerintah menyatakan subsidi minyak goreng curah akan mencapai Rp 7,28 triliun. Subsidi seiring dengan penerapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah itu akan menggunakan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Dalam keterangan resmi Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian, subsidi akan dipakai untuk menutup selisih harga keekonomian minyak goreng sawit sekitar Rp 6.398 per liter. Pemerintah menyiapkan skema subsidi untuk 202 juta liter per bulan selama enam bulan.
Nantinya, Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian akan merevisi dan menyiapkan regulasi pendukung. Kepala BPDPKS Achmad Maulizal mengatakan besaran subsidi minyak goreng akan berubah seiring dengan penerbitan aturan baru.
“Kami masih menunggu seperti apa metode dan arahan Komite Pengarah untuk besaran dananya,” kata Achmad. Dia mengatakan anggaran Rp 7 triliun itu merupakan dana yang disiapkan pada awal tahun untuk subsidi minyak goreng kemasan sederhana satu harga.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sebelumnya mengatakan pemerintah akan menyubsidi harga minyak goreng curah yang ditetapkan dengan harga ecerah tertinggi sebesar Rp 14 ribu per liter. Seiring dengan itu, pemerintah mencabut HET untuk minyak goreng kemasan.
Harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium pun akan mengikuti harga keekonomian. Lutfi mengklaim jumlah stok minyak goreng melimpah setelah kebijakan baru ditetapkan.
Pemerintah, Lutfi berjanji, akan memasok stok minyak goreng curah subsidi disertai penerbitan aturan baru dalam waktu dekat. “Ini ditargetkan akan selesai segera dan diharapkan akan mengatasi permasalahan migor saat ini,” ujar Lutfi.@_**
