Diduga Pencemaran Industri Berbahaya Akibatkan Banyak Ikan Mati di Kali Surabaya
- khoirulfatma13
- 19 jam yang lalu
- 1 menit membaca

KOORDINATBERITA.COM | Surabaya - Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) melaporkan terjadinya ikan mati massal di Kali Surabaya, yang diduga disebabkan oleh pencemaran sungai.
Penemuan ini berawal dari laporan warga di pintu air Melirip, Mojokerto, dan Wringinanom, Gresik, Senin (19/5/2025).
Kepala Laboratorium Kualitas Air Ecoton, Rafika Aprilianti, mengungkapkan bahwa ikan-ikan tersebut ditemukan mengapung di permukaan sungai, sehingga masyarakat setempat dapat mengambilnya dengan mudah hanya menggunakan tangan kosong.
"Setelah melakukan uji air, kami menemukan kadar oksigen dalam air hanya 0,1 mg/L, jauh di bawah standar baku mutu air kelas dua yaitu 4 mg/L," kata Rafika ketika dikonfirmasi pada Rabu (21/5/2025).
Rafika menjelaskan bahwa rendahnya kadar oksigen tersebut menyebabkan sejumlah ikan lemas dan naik ke permukaan.
"Oksigen optimum untuk ikan bisa hidup di atas 2,6 mg/L. Jika di bawahnya, ikan akan terganggu. Apalagi saat oksigen di bawah 1 mg/L seperti di Kali Surabaya, dipastikan ikan akan lemas," ucapnya.
Beberapa jenis ikan yang ditemukan lemas dan mengapung di permukaan sungai antara lain rengkik, keting, bader merah, bader putih, monto, kuniran, muraganting, dan hampala.
Tim Ecoton juga melakukan penelusuran di Kali Surabaya dari Mojokerto hingga ke Jombang, khususnya di lokasi pabrik gula.
Mereka menemukan kondisi air yang berlendir, berwarna cokelat tua, dan berbau tidak sedap.
"Kami sudah melaporkan kejadian ikan mengambang ini melalui aplikasi Lapor.go.id kepada lembaga yang berwenang, yaitu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur," ujarnya.
Rafika juga menyampaikan bahwa laporan telah dikirimkan kepada Jasa Tirta Gunung Sari, staf BBWS Brantas, dan kepala PDAM Surya Sembada (Surabaya) untuk mewaspadai pencemaran bahan baku air.@_Oirul
Comentários