Melalui Badan BPBD Jatim Kembali Laksanakan Operasi Modifikasi Cuaca, Malang Selatan Mengalami Hujan Deras Sebagai Sasaran
- khoirulfatma13
- 1 hari yang lalu
- 2 menit membaca

KOORDINATBERITA.COM| Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Kali ini, wilayah yang menjadi sasaran adalah Malang Selatan yang diprediksi mengalami hujan deras pada Rabu (10/12).
Sekdaprov Jatim yang juga Kepala BPBD Jatim Adhy Karyono menegaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk meminimalisir potensi hujan ekstrem dan ancaman bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi seiring memasuki puncak musim hujan.
“Atas arahan Ibu Gubernur, hari ini saya meninjau langsung bersama kalaksa bpbd jatim gatot soebroto,operasi modifikasi cuaca yang kalau kita hitung sudah sorti ke-10. Beberapa hari yang lalu sudah kita lakukan dan hasilnya berdampak, dari sedianya hujan besar jadi hujan kecil bahkan tidak sampai hujan,” ujar Adhy di Base Ops Lanudal Juanda, Posko OMC Jatim.
Pada operasi kali ini, BPBD Jatim melakukan dua sorti dengan total dua ton material berupa kapur dan garam. Dua metode tersebut digunakan sesuai kondisi awan di wilayah sasaran.
“Hari ini diperkirakan hujan deras di Malang Selatan. OMC dilakukan dengan dua cara, yakni menggunakan kapur dan garam. Kapur untuk memecah awan agar hujan tidak turun, sedangkan garam digunakan jika awan sudah matang, agar hujan turun lebih cepat di laut sebelum mencapai daratan,” jelasnya.
Adhy menyebutkan, Jawa Timur akan memasuki periode puncak hujan pada akhir 2025 hingga Februari 2026. Karena itu, OMC menjadi langkah mitigasi krusial untuk mengantisipasi potensi bencana.
“Ini upaya kita mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan meningkat pada Januari–Februari. Kami tidak ingin terjadi bencana yang berisiko menimbulkan korban. Lewat OMC, risiko hujan ekstrem, banjir, dan longsor bisa ditekan,” tegasnya.
Selain Malang Selatan, operasi modifikasi cuaca akan kembali dilakukan pada 14–15 Desember 2025 dengan sasaran Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. Upaya ini menyesuaikan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“BMKG memprediksi hujan besar pada 15 Desember di tiga wilayah tersebut sehingga OMC akan diarahkan ke sana. Kemudian tanggal 19 Desember juga akan dilakukan operasi lagi. Selanjutnya Januari akan kembali dievaluasi berdasarkan deteksi dini BMKG,” jelas Adhy.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Jatim konsisten memberikan perlindungan bagi masyarakat dari potensi bencana hidrometeorologi dengan menggandeng BMKG, BPBD, Danlanud, dan maskapai penyedia pesawat untuk mendukung operasi. “Alhamdulillah, OMC hari ini sangat efektif. Ini bentuk kerja cepat dan kolaboratif agar masyarakat terlindungi dari bencana,” pungkasnya.@_Adm






















































































































