top of page

Gelombang 3 Covid-19, Kemenkes Laporkan Tempat Tidur di Rumah Sakit Secara Nasional Masih Terjaga


Kementerian Kesehatan melaporkan keterisian tempat tidur di rumah sakit secara nasional masih terjaga saat memasuki gelombang ketiga Covid-19. Persentase keterisiannya masih berada di angka 24,77 persen per hari ini Senin, 7 Februari 2022.
Kementerian Kesehatan melaporkan keterisian tempat tidur di rumah sakit secara nasional masih terjaga saat memasuki gelombang ketiga Covid-19. Persentase keterisiannya masih berada di angka 24,77 persen per hari ini Senin, 7 Februari 2022.

Koordinatberita.com| JAKARTA- Kementerian Kesehatan melaporkan keterisian tempat tidur di rumah sakit secara nasional masih terjaga saat memasuki gelombang ketiga Covid-19. Persentase keterisiannya masih berada di angka 24,77 persen per hari ini Senin, 7 Februari 2022.


Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi menerangkan bahwa dengan persentase tersebut artinya pasien yang dirawat masih sekitar 20.439 dari total 82.521 tempat perawatan intensif dan isolasi Covid-19 yang tersedia.


Menurut Siti Nadia pemerintah berusaha agar pasien yang dirawat tidak hanya kasus sedang dan berat serta kritis. Pemerintah, kata dia, juga mengimbau pasien tanpa gejala atau bergejala ringan untuk isolasi mandiri dan isolasi terpusat. “Sebagian besar pasien yang saat ini dirawat di rumah sakit merupakan tanpa gejala atau gejala ringan," ujar dia dalam keterangan tertulis.


Melalui kebijakan terbaru Menteri Kesehatan nomor HK. 02.01/MENKES/18/2022, semua rumah sakit akan menangani pasien gejala sedang hingga yang memerlukan perawatan intensif. Sementara pasien bergejala ringan dialihkan ke isolasi mandiri atau terpusat. "Harapannya, beban tenaga kesehatan dan rumah sakit dapat berkurang hingga 70 persen," kata Siti.


Ia menjelaskan bahwa strategi mempercepat alih fungsi rumah sakit bagi pasien sedang dan berat ini merupakan langkah tepat untuk mengurangi beban infrastruktur dan tenaga kesehatan. Salah satu poin krusial dalam penanganan pandemi selain infrastruktur layanan kesehatan, disebut Nadia adalah soal tenaga kesehatan.


"Perlu untuk menjaga tenaga kesehatan agar minim terpapar Covid-19 sehingga pelayanan bisa maksimal. Dengan meningkatnya pasien tanpa gejala dan gejala ringan yang dirawat di rumah sakit, menambah peluang tenaga kesehatan kita terpapar dan kelelahan,” tutur Nadia.


Strategi ini, kata Nadia, juga dilakukan agar masyarakat yang terpapar Covid-19 dan memiliki gejala sedang hingga kritis, dan yang membutuhkan layanan intensif dari rumah sakit, termasuk terapi oksigen. Namun, meskipun jumlah pasien di rumah sakit masih terjaga, pemerintah terus mempersiapkan ketahanan layanan kesehatan di masa lonjakan kasus Covid-19.


Pemerintah, ujar Nadia, telah mengaktifkan kembali layanan telemedisin, satgas ketersediaan oksigen, obat-obatan, dan mempersiapkan isolasi-isolasi terpusat yang sebelumnya berhasil mengendalikan gelombang pandemi pada periode Juli-Agustus 2021 lalu.


Selain menyiapkan pelayanan kesehatan, Nadia berujar pemerintah juga mengimbau agar masyarakat turut mencegah penyebaran dengan memperketat protokol kesehatan dan melengkapi vaksinasi. "Ini juga akan melindungi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan yang memiliki komorbid yang paling berisiko dirawat intensif saat terinfeksi virus Covid-19,” ucap dia sehubungan dengan gelombang ketiga Covid-19.@_**



45 tampilan
Single Post: Blog_Single_Post_Widget
Recent Posts
Kami Arsip
bottom of page