top of page

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanggulangan Covid-19 Sumsel

“Gubernur Sumsel Herman Deru Akui Memang Minta Agresif Tracking”

Koordinatberita.com | PALEMBANG~ Gugus tugas penanggulangan Covid-19 Sumsel mengklaim tingginya angka pasien positif virus corona di Sumsel merupakan imbas dari tracking yang dilakukan secara masif, Rabu (27/5).


Jumlah positif Covid-19 di provinsi Sumatra Selatan kini menjadi 921 kasus usai mendapatkan tambahan 53 kasus baru. Sebelumnya, pada 26 Mei 2020 lalu hanya ada 868 kasus positif.


Sementara itu, jumlah kasus konfimasi sembuh 117 orang. Untuk jumlah kasus meninggal 28 orang. Baik kasus sembuh ataupun meninggal pada hari ini tak mengalami penambahan. Gubernur Sumsel, Herman Deru pun mengaku tidak terkejut dengan lonjakan jumlah pasien positif. Ia mengklaim kebijakannya untuk giat melakukan tracing kasus positif berpengaruh pada penemuan kasus-kasus baru yang ada di Sumsel.

"Saya memang minta agresif dan aktif untuk mencari sasaran tracking swab," katanya, Rabu (27/5).

Menurutnya, tindakan masif untuk melakukan tracking semata-mata agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah dapat sejalan dengan kondisi nyata yang terjadi di lapangan.

Gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19 Sumsel mencatat sejak tracing pertama dilakukan 2 bulan lalu, kasus ODP di Sumsel mencapai 5.830 orang, PDP 485 orang, OTG, 2.488 orang dan Positif mencapai 868 orang.


Dengan terkonfirmasi kasus OTG melebihi kasus positif bergejala membuatnya optimis kasus Covid-19 di Sumsel dapat dilalui, dengan fokus terhadap penyembuhan pasien dengan penyakit penyerta.

"Artinya jika pasien positif namun tidak sakit kita bisa konsen mengobati pasien sakit pada kluster rawan yakni manula, dan memiliki penyakit basic, paru, jantung, diabetes militus," jelasnya.


Juru bicara gugus tugas percepatan dan penanggulangan Covid-19 Sumsel, Yusri menambahka untuk kasus sampel yang masuk saat ini perhari memang cukup tinggi sekitar 800 sampel.


Dari sampel itu masih banyak yang sedang diperiksa oleh BBLK Palembang.

Sejauh ini sudah ada lima kota yang ditetapkan sebagai wilayah zona merah yakni, Palembang, Prabumulih, Banyuasin, Lubuklinggau, OKU.


Sedangkan zona kuning ada 12 wilayah yakni OKI, Lahat, Musi Banyuasin, Muara Enim, Musi Rawas, Ogan Ilir, Pagaralam, OKU Timur, OKU, Selatan, Empat Lawang, Pali, Musi Rawas Utara.

"Kota Palembang tertinggi kasus positif mencapai 498 pasien per 27 Mei lalu. Sisanya merata di semua wilayah Sumsel," ungakp Yusri.


Dijelaskannya, sebaran kluster masyarakat umum mendominasi mencapai 70 persen. Lalu kluster tenaga medis 20 persen serta 10 persen kluster impor dari Jawa Barat.


"Masyarakat harus lebih waspada dengan asumsi orang-orang disekitarnya sudah terpapar dan menjalankan protap kesehatan," ujarnya.@_Pri

7 tampilan
Single Post: Blog_Single_Post_Widget
Recent Posts
Kami Arsip
bottom of page