top of page

Opsi Stop Impor Bahan Baku Mamin dari China

“Virus Corona, Potensi Ganggu Ekspor dan Impor Tanah Air”


Kementerian Perdagangan (Kemendag) Agus Suparmanto, beri Opsi Stop Impor Mamin dari China/Foto: Ilustrasi Koordinatberita.com



Koordinatberita.com| NASIONAL~ Virus Corona, sangat berpotensi mengganggu jalananya Ekspor dan Impor Tanah Air Indonesia khususnya bahan baku produk makanan dan minuman ( Mamin). Hal ini telah disampaikan oleh Kemendag Agus Suparmanto. Bahkan tak hanya itu saja, Sri Mulyani memprediksi, kinerja ekspor dan impor di kuartal I 2020 ini akan sulit. Dampak dari virus corona.


Seperti yang disampaikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) saat pertemuan di Kantor BPK, Jakarta, Senin (3/1). Pihaknya (Agus Suparmanto,Red) akan membuka opsi menghentikan sementara izin impor untuk bahan baku produk makanan dan minuman (mamin) dari China. Keputusan ini diambil untuk mencegah penyebaran virus corona yang merebak di China.


Agus Suparmanto, mengatakan Indonesia akan memprioritaskan negara alternatif di luar China untuk memasok kebutuhan bahan baku industri mamin Tanah Air. Bila tak memungkinkan, izin impor dari China akan menjadi opsi terakhir.


"Kita analisis. Pasti nanti ada alternatif kalau memang bahan (baku) itu tetap dibutuhkan dan tidak ada, kekosongan di Indonesia. Otomatis kita nyari penggantinya negara lain dan masih ada hanya volumenya itu mungkin dulu fokus ke China sekarang kita beralih ke negara yang lain otomatis karena itu tidak ada pilihan lain," jelasnya saat ditemui usai pertemuan di Kantor BPK, Jakarta, Senin (3/1).


China sendiri tercatat sebagai mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Total ekspor non-migas Indonesia ke China sepanjang 2019 mencapai USD 25,85 miliar, sedangkan impor Indonesia dari China sebesar USD 44,57 miliar. Bila melihat data, nilai impor dari China sangat besar.


Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), RI mengimpor produk non-migas dari China ada periode Januari-November 2019 seperti tembakau (40,48 juta kg senilai USD 160 juta), cabai awet (17.487 kg senilai USD 13.990), cabai kering (3,13 juta kg senilai USD 4,96 juta), cabai segar (2.109 ton senilai USD 4.050), kopi (1,096 juta kg senilai USD 1,855 juta), dan bawang putih (358,44 juta kg senilai USD 406,547 juta).


Mendag menambahkan, sejauh ini stok pangan dalam negeri masih aman. Pihaknya terus melakukan komunikasi dan koordinasi bersama kementerian dan lembaga terkait menghadapi dampak gangguan pasokan bahan baku akibat virus corona.


"Ekspor kita sampai saat ini belum ada masalah. Hanya kalau import policy orang saja kita setop turis dari Tiongkok. Tidak hanya kita saja. Negara lain juga harus melakukan yang sama kita supaya lebih waspada supaya tidak menyebar," sambungnya.@_Red.


Sumber:

Kumparan

11 tampilan
Single Post: Blog_Single_Post_Widget
Recent Posts
Kami Arsip
bottom of page