top of page
  • Gambar penulisR

Perkara Kasus Henry JG “Satadium Tinggi“


“ Eddy Kusuma Wijaya Anggota Komisi II DPR RI, Pasca Dijebloskan Ke Rutan Medaeng “

Ilustrasi Koordinatberita.com

Koordinatberita.com- Dijebloskannya pengusaha properti Henry Jocosity Gunawan ke rutan Medaeng oleh Kejari Surabaya, Sepertinya perkara kasus tersebut lagi Meradang bahkan bisa dikatakan sedang mengalami Setadium Tinggi. Sebab mendapat sorotan dari anggota komisi II DPR RI yaitu Eddy Kusuma Wijaya Inspektur Jenderal (Irjen) purnawirawan polisi yang juga anggota komisi II DPR fraksi PDIP.

Kendatipun pihaknya (Eddy Kusuma Wijaya.Red),berharap bahwa penegak hukum profesional dan hakim adil dalam memberikan putusan nanti.

Eddy Kusuma Wijaya Inspektur Jenderal (Irjen) purnawirawan polisi yang juga anggota komisi II DPR fraksi PDIP mengatakan, Polisi dan jaksa saat ini sudah cukup tegas dalam menangani kasus Henry J Gunawan,” Sekarang tinggal bagaimana keputusan hakim yg mengadili perkara Henry nanti, kata,

Katanya lagi,” kita beri apresiasi tinggi kepada kedua instasi tersebut, yang sudah tegas menangkap dan memenjarakan Henry. Sekarang tinggal ditangan hakim berani tidak memberikan keputusan hukuman tertinggi, agar tidak mencedarai marwah kehakiman sekaligus memberikan rasa keadilan bagi korban dan masyarakat ".ujar Eddy, di Jakarta, Jumat (09/08/2018).

Lebih lanjut Eddy mengatakan "sejak dulu perkara perkara hukum yg melibatkan Henry sarat dengan dugaan pengistimewaan kepada Henry, saya harap hal tersebut tidak lagi kita jumpai di persidangan Henry kedepan".

Perlu diketahui, Henry J Gunawan dijemput paksa oleh mabes polri usai menjalani persidangan kasus penipuan dan penggelapan dana pedagang pasar turi pada hari Rabu (8/08/2018).

Pelimpahan tahap dua ini terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan senilai Rp240 miliar atas laporan dua rekannya dalam pembangunan Pasar Turi. Mereka adalah Teguh Kinarto, Bos PT Joyo Mashyur dan Heng Hok Soei alias Asoei yang merupakan owner PT Siantar Top. Pembangunan Pasar Turi sendiri diperkirakan mencapai Rp1,4 triliun.

Dan sampai berita ini dinaikkan pihak kuasa hukum, Agus Dwi W, belum memberi tanggapan terkait ini. Oirul)


53 tampilan
Single Post: Blog_Single_Post_Widget
Recent Posts
Kami Arsip
bottom of page