top of page

Anak Eks Anggota DPR RI Edward Tannur Akan Jalani Sidang Pertama Pekan Depan di PN Surabaya


Kasus Gregorius Ronald Tannur yang menganiaya kekasihnya Dini Sera Afrianti hingga tewas di Blackhole KTV akhirnya masuk ke persidangan. Anak mantan anggota DPR RI Edward Tannur itu akan menjalani sidang pertama pekan depan.
Kasus Gregorius Ronald Tannur yang menganiaya kekasihnya Dini Sera Afrianti hingga tewas di Blackhole KTV akhirnya masuk ke persidangan. Anak mantan anggota DPR RI Edward Tannur itu akan menjalani sidang pertama pekan depan.

KOORDINATBERITA.COM| Surabaya - Kasus Gregorius Ronald Tannur yang menganiaya kekasihnya Dini Sera Afrianti hingga tewas di Blackhole KTV akhirnya masuk ke persidangan. Anak mantan anggota DPR RI Edward Tannur itu akan menjalani sidang pertama pekan depan.


Humas PN Surabaya Alex Adam Faisal memastikan pihaknya sudah menerima berkas dari Kejari Surabaya. Sidang Ronald Tannur juga sudah didaftarkan dan akan dimulai pada Selasa (19/3).


"Iya, sudah (masuk dan didaftarkan sidang di PN Surabaya)," kata Alex saat dikonfirmasi, Jumat (15/3/2024).


Meski sudah ada penentuan tanggal pelaksanaan sidang, Alex belum bisa memastikan sidang perdana dengan agenda dakwaan akan digelar secara offline atau online.


"Persidangan, PN Surabaya tetap seperti biasa. Perkembangannya nanti disampaikan Senin (18/3), karena sidangnya Selasa (19/3)," tegasnya.


Kasus ini sempat mendapatkan atensi publik. Publik mengingat betapa bengisnya Ronald yang melakukan penganiayaan terhadap Dini dengan cara dipukul botol tequila dan dilindas mobil.


Bahkan Ronald sempat merekam saat Dini terkapar tak berdaya sebelum akhirnya perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat itu meninggal. Pakar hukum pidana Universitas Bhayangkara, Prof Solahudin pun menyampaikan pendapat soal perjalanan kasus penganiayaan yang dilakukan Ronald.


Dia menilai dalam perkembangan kasus ini, aparat hukum harus ekstra hati-hati untuk memastikan proses hukum bisa berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu juga agar masyarakat bisa menilai dan mengawasi proses hukum yang tengah berjalan.


"Aparat itu harus ekstra hati-hati, ekstra cermat sehingga tidak menimbulkan kesan di masyarakat aparat itu tidak sungguh-sungguh. Jadi aparat sendiri harus punya inisiatif sehingga menunjukkan kepada masyarakat penanganan dengan baik dan benar kasus itu," ujar Solahudin kepada detikJatim, Jumat (15/3/2024).


Tidak hanya itu, Solahudin juga menekankan pentingnya transparansi kepada publik sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dari para aparat penegak hukum saat menangani kasus ini. Jangan sampai aparat penegak hukum justru terkesan tidak transparan.


"Kewajiban (aparat penegak hukum) memang hanya bagaimana kasus ini bisa naik ke persidangan. Tidak dibuat semacam kewajiban harus melaporkan kepada masyarakat. Cuma tanggung jawab moralnya dia harus menunjukkan kepada publik bahwa kasus ini ditangani dengan baik dan benar sesuai dengan hukum yang berlaku, jadi tidak 'kucing-kucingan'," tegasnya.@_Oirul

12 tampilan
Single Post: Blog_Single_Post_Widget
Recent Posts
Kami Arsip
bottom of page