Koordinatberita.com,(Surabaya)- Perwakilan kota-kota Korea Utara diantaranya Pejabat Korean Cities Federation (KCF) Ri Song, Wakil Ketua Komite Masyarakat Kota Pyongsong Provinsi Pyongan Utara Pak Chang Hun, dan Direktur Departement Luar Negeri Komisi Masyarakat Provinsi Pyongan Utara berkunjung ke Kota Surabaya untuk mempelajari secara teknis berbagai inovasi pembangunan yang telah dilakukan oleh Surabaya, khususnya dalam bidang pengelolaan air, manajemen pengolahan sampah serta penghijauan kota.
“ Sebenarnya rombongan ini ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Surabaya, seperti sister city atau friendship city." kata Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC, Bernadia Irawati Tjandradewi dalam keterangan resmi yang diterima kantor berita Koordinatberita.com, Sabtu (4/5).
Bernadia juga memastikan bahwa rombongan ini juga sangat terkesan dengan Kota Surabaya setelah mengunjungi beberapa tempat, diantaranya berkunjung ke Taman Bungkul, Balai Pemuda, Kampung Jambangan dan Mini Agro Wisata untuk mempelajari urban farming.
Tak hanya itu, berkali-kali rombongan ini mengatakan bahwa kampung yang ada di Surabaya sangat bersih dan warganya terlibat langsung untuk mengelola kampung dan warganya juga ramah.
“ Kami dari UCLG ASPAC tentunya berharap mereka nanti setelah pulang, bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi warganya. Kami juga akan memfasilitasi hubungan sister city atau kerjasama antar kota." jelasnya.
Sementara itu Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat pertemuan menjelaskan tentang pembangunan Kota Surabaya yang dihadapkan dengan keterbatasan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Namun, Pemkot Surabaya mengoptimalkannya sehingga dapat membangun infrastruktur yang baik.
" Kesulitan itu tidak boleh menjadi kendala untuk membangun kota ini.” ujarnya.
Menurut Risma, pertumbuhan dan perkembangan di Kota Surabaya itu tidak lepas dari dukungan masyarakat dan semua stakeholder yang ada di Kota Surabaya.
" Salah satu hasilnya, Kota Surabaya sudah lebih sejuk dibanding sebelumnya." pungkas Risma sembari menjelaskan rumah kompos yang ada di Kota Surabaya beserta prosesnya.
Kunjungan dilakukan sebagai kelanjutan dari pertemuan di Korea Utara yang dilakukan November 2018 lalu, yang bertujuan untuk menjalin kerjasama antar-kota terutama dalam bidang perencanaan perkotaan, penyediaan layanan dasar, dan lingkungan.
Rombongan tiba di Kota Surabaya pada Kamis (2/5) dan kembali ke negaranya usai mengadakan kunjungan ke kantor Sekretariat UCLG ASPAC di hari Senin (6/5).
Selama di Surabaya, mereka mengunjungi beberapa tempat, di antaranya perkampungan, rumah kompos, program urban farming di perkampungan Surabaya dan beberapa tempat lainnya, seperti Taman Surya depan Balai Kota Surabaya, selanjutnya mereka ke Command Center 112 dan Koridor di gedung Siola.@_Rf/Oirul
Comments