top of page

Pengamatan Hilal Awal Rajab 1441 H, BMKG Siarkan Live Streaming Hari Ini


Koordinatberita.com| NASIONAL~ Tinggal menghitung hari, bulan puasa (Ramadhan.Red) akan tibah untuk umat Islam. Hal ini yakni Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melakukan pemantauan hilal untuk menentukan awal bulan Rajab 1441 Hijriah, pada Senin, 24 Februari 2020. Dalam pemantauan hilal kali ini, BMKG akan menyiarkan secara live streaming di YouTube.


“BMKG sebagai institusi pemerintah salah satu tupoksinya adalah memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah. Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi Hilal saat Matahari terbenam, pada Senin 24 Februari 2020 M (Masehi) sebagai penentu awal bulan Rajab 1441 H (Hijriah),” tulis BMKG, dalam rilisnya.


Dari pengamatannya, Hilal sendiri adalah penampakan sabit Bulan yang paling awal terlihat dari Bumi usai ijtima dan Matahari Terbenam. BMKG menjelaskan, untuk menghitung data hilal perlu diketahui konjungsi geosentrik atau ijtima, yakni peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan di pusat Bumi.


Secara astronomis, bagi mereka yang menerapkan rukyat Hilal, Matahari terbenam pada 24 Februari 2020 akan menjadi penentu awal masuknya bulan Rajab atau berakhirnya Jumadil Akhir 1441 Hijriah. Sedangkan bagi mereka yang menerapkan hisab, perhitungan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam akan menjadi penentu awal Rajab.


Dalam perencanaan rukyat hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain hilal dan Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerahannya tidak berbeda jauh dengan hilal, atau lebih cerah daripada hilal.


Objek astronomis ini dapat berupa planet, seperti Venus dan Merkurius, atau bisa juga berupa bintang terang seperti Sirius. Adanya objek astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat menganggapnya sebagai hilal.


Adapun berdasarkan data BMKG pada perkiraan hilal, ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada Senin, 24 Februari, berkisar antara 7,55 derajat di Jayapura, Papua, hingga 8,69 derajat di Tua Pejat, Sumatra Barat.


Sedangkan elongasi atau jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari, berkisar antara 8,33 derajat di Waris, Papua, dan 9,55 derajat di Banda Aceh, dengan umur Bulan berkisar 17,39 jam di Jayapura hingga 20,33 jam di Banda Aceh.


Sementara untuk Lag (selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari) berkisar antara 34,62 menit di Jayapura sampai dengan 39,43 menit di Sinabang, Aceh, dengan Fraksi Illuminasi Bulan (FIB), saat Matahari terbenam berkisar antara 0,53 persen di Waris, Papua, hingga 0,70 persen di Banda Aceh.


BMKG menyebutkan, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam pada 24 Februari, tidak ada objek astronomi lainnya dengan jarak sudut lebih kecil daripada 5 derajat dari Bulan.


Adapun untuk live streaming pengamatan hilal awal bulan Rajab 1441 Hijriah, BMKG akan menyiarkannya pada pukul 13.00 WIB.@_Koordinatberita.com

10 tampilan
Single Post: Blog_Single_Post_Widget
Recent Posts
Kami Arsip
bottom of page