top of page

Mahasiswa UWP Hilang Misterius di Bukit Krapyak, Pacet & Ditemukan dalam Keadaan Meninggal Dunia

"Pencarian ini atas nama kemanusian, karena ini tanggung jawab kita sebagai orang pencinta alam dan pencita rimba. Jadi tanpa keterlibatan dan tanggung jawab kita. Kasihan keluarga korban yang dirumah. Sudah tentu merasa cemas atas anggota keluraganya yang hilang tanpa di temukan, oleh karenanya kita yang peduli untuk mencarinya sampai ketemu" ungkap Dudik.
"Pencarian ini atas nama kemanusian, karena ini tanggung jawab kita sebagai orang pencinta alam dan pencita rimba. Jadi tanpa keterlibatan dan tanggung jawab kita. Kasihan keluarga korban yang dirumah. Sudah tentu merasa cemas atas anggota keluraganya yang hilang tanpa di temukan, oleh karenanya kita yang peduli untuk mencarinya sampai ketemu" ungkap Dudik.

KOORDINATBERITA.COM| Mojokerto - Pencarian Raffi Dimas Baddar, mahasiswa Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya yang hilang misterius di area Bukit Krapyak, Pacet, Mojokerto, masih terus berjalan. sejumlah relawan akan terus berikhtiar menelusuri jejak pemuda 20 tahun itu.


Pada hari Sabtu Sore tanggal. 10/9/2022 Pukul 18.30 WIB rombongan datang sebanyak 11 orang untuk melakukan Perkemahan di Wisata Bukit Krapyak Ds.Padusan Kec.Pacet Kab. Mojokerto.


Sedangkan Minggu, 11/9/2022 Pukul 05.00 WIB habis sholat subuh dari Musholla di Bukit Krapyak korban masih sempat ketemu dengan teman rombongannya di Jalan pulang dari Mushollah, kemudian disapa tapi tidak menghiraukan, di perkirakan oleh teman-temannya bahwa korban kembali ke tenda.


Minggu, tanggal 11/9/2022 , pukul 10.30 WIB teman-teman korban ke loket melaporkan bahwa temannya belum kembali ke tenda. Sejak Operasi SAR gabungan dari Basarnas resmi dihentikan pada Senin 19/9/2022 lalu, upaya pencarian mandiri tetap dilakukan.


Sementara Dudik selaku koordinator SAR & mewakili SARSU (search and rescue Surabaya) mengajak teman - teman Mapala dan organisasi pecinta alam Surabaya atas nama kemanusiaan guna dapat meluangkan waktunya untuk berkontribusi mengikuti giat operasi SAR lanjutan yang ke 2.


"Pencarian ini atas nama kemanusian, karena ini tanggung jawab kita sebagai orang pencinta alam dan pencita rimba. Jadi tanpa keterlibatan dan tanggung jawab kita. Kasihan keluarga korban yang dirumah. Sudah tentu merasa cemas atas anggota keluraganya yang hilang tanpa di temukan, oleh karenanya kita yang peduli untuk mencarinya sampai ketemu" ungkap Dudik.


Kepada Koordinatberita.com, Ketua Mapala Wijaya Putra Reza Noer Syafa'ah menjelaskan bahwa universitas Wijaya putra belum mengeluarkan anggaran dana selama proses pencarian tetapi dari kami Mapala Wijaya putra tetap berupaya menggalang donasi dalam segi konsumsi selama waktu pencarian dan akan dilaksanakan pada tanggal 26/09/2022.


Sementara Yohny Kurnianto selaku On Scene Coordinator (OSC) operasi SAR menjelaskan," Bahwa pada hari Selasa, 27/9/ 2022 pukul 10.45 WIB telah ditemukan survivor atas nama Raffi Dimas Baddar dengan keadaan meninggal dunia di dasar air terjun kering di Sungai Kretek Lokasi penemuan berjarak 1,96 km dengan azimuth 168° dari musholla makam Krapyak dimana survivor terlihat terakhir kali oleh teman campingnya," jelasnya Yohny.


Lebih lanjut Yohny menceritakan dalam pencarian itu. "Setelah sehari sebelumnya, Senin 26 September 2022 SRU 1 menemukan sandal selop warna hitam yang identik dengan barang yang dibawa survivor ketika dilaporkan lost contact, tidak jauh dari lokasi penemuan survivor," tegasnya.


Saat ini sedang dilakukan proses evakuasi dari dasar jurang dengan menggunakan teknik SRT. Kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan Operasi SAR Krapyak 2.0 ini disampaikan penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya. Update selanjutnya akan kami infokan berkala. @_Cimah/Beni.

75 tampilan
Single Post: Blog_Single_Post_Widget
Recent Posts
Kami Arsip
bottom of page