top of page

Nurjuliansyah: Hati Saya Menangis, Lihat Orang-orang Ambil Bantuan Beras dan Duit


Nurjuliansyah Rahman selaku Pimpinana Cabang Perum Bulog Surabaya, Sumirah (89), warga Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, hidup sebatang kara di indekos berukuran sekitar 2x3 meter.
Nurjuliansyah Rahman selaku Pimpinana Cabang Perum Bulog Surabaya, Sumirah (89), warga Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, hidup sebatang kara di indekos berukuran sekitar 2x3 meter.

Koordinatberita.com| SURABAYA-Nurjuliansyah Rahman selaku Pimpinana Cabang Perum Bulog Surabaya, hatinya terketuk, melihat orang-orang menerima bantuan beras lebih-lebih orang tua yang Dia lihatnya


Nurjuliansyah, menyampaikan kepada Koordinatberita.com melalui ceritanya saat menjumpai Nenek Sumirah (89), warga Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, hidup sebatang kara di tempat indekosnya yang berukuran sekitar 2x3 meter.


“Pada 2006 silam, sang suami yang bernama Subaru meninggal dunia. Pasangan tersebut tidak memiliki keturunan sehingga Sumirah kini hidup seorang diri dan hanya ditemani dua ekor kucing,” cerita Nurjuliansyah, Kamis, 26/8/201


Masih ceritanya Nurjuliansyah, Sumirah mengaku menggantungkan hidup dari hasil berjualan keripik dan jajanan anak-anak sejak suaminya meninggal dunia.


“Sumirah mengaku, ia sudah menjadi warga Kota Surabaya sejak tahun 1959.

Kala itu, dirinya masih berusia 14 tahun dan sudah menikah dengan almarhum suaminya, Subari,” cerita Nurjuliansyah melalui tulisannya


Semasa hidup, ia melakukan beragam pekerjaan, mulai dari menjadi perawat anak-anak, menjadi tukang pijat, hingga berdagang.

"Sebelumnya saya merawat anak-anak kecil, sekarang sudah tidak kuat, sudah tua. Sama pijat juga kalau ada orang memanggil," kata Sumirah dikutip Nurjuliansyah.@_Red

41 tampilan
Single Post: Blog_Single_Post_Widget
Recent Posts
Kami Arsip
bottom of page